Sabtu, 20 Maret 2010

KODE ETIK SECARA UMUM

KODE ETIK SECARA UMUM

By : Dahlia

Implikasi pengabdosian perspektif kebajikan terhadap konseling di eksplorasikan dengan lebih mendetail oleh Meara et al (1996). Kerangka etiak praktik yang secara eksplosit bersumber dari perspektif “kebijakan” dengan mengidentifikasikan serangkain kualitas personal yang harus dimiliki oleh semua praktisi.

  • Empati

Kemampuan untuk mengomunikasikan pemahaman terhadap pengalaman orang lain dari perspektif orang itu sendiri

  • Ketulusan

Adalah komitmen pribadi konsisten terhadap ap yang dinyatakan dan apa yang dilakukan

  • Integritas

Adalahk esederhanaan, kejujuran, kohenri pribadi

  • Fleksibilitas

Adalah kemampuan untuk menangani apa yang menjadi perhatian kalien tanpa harus mengacuhkannya secara personal

  • Rasa Hormat

Adalah menunjukkan keyakinan diri yang ssma kepad orang lain dan pemahaman mereka terhadap mereka sendiri

  • Kesederhanaan

Adalah kemampuan untuk menilai dan memahami kekuatan dan kelemahan seseorang

  • Kompentensi

Adalah keterampilan dan pengetahuan efektif yang dibutuhkan untuk melakukan apa yang dipersyaratkan

  • Keadi\lan

Adalah aplikasi criteria yang dapat secara konsisten untuk menginformasika keputusan dan tindakan

  • Kebijakan

Adalah memiliki kemampuan untuk menilai sebagai dasar untuk bertindak

  • Keberanian

Adalah keberanian untuk bertindak tanpa terpengaruh rasa tkut,risiko, dan ketidakpastian

Kerangka metika menambahkan bahwa kualitas-kualitas tersebut harus “mendarah daging dalam diri seseorang, dikaitkan dan dikembangkan dari komitmen pribadi, bukan karena persyaratan atoritas personal’.

  1. Etika Tanggung Jawab
  2. Keadilan
  3. Otonomi adalah diberikan kebebasan dalam profesi

Drs. H> Burhanuddin Salam. 1996 Etika Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

  1. Bimo Walgito dalam bukunya Bimbingan dan Konseling, mengemukakan beberapa kode etik dalam bimbingan dan konseling. (Bimo Walgito, 2005, 36)
  2. 1. Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang bimbingan dan konseling harus memegang teguh prinsip-prinsip bimbingan konseling.
  3. 2. Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada keahliannya atau kewenangannya. Karena itu pembimbing jangan sampai mencampuri wewenang serta tanggung jawab yang bukan wewenang serta tanggung jawabnya.
  4. 3. Oleh karena itu pekerjaan pembimbing berhubungan langsung dengan kehidupan pribadi orang maka seorang pembimbing harus:
  5. a. Dapat memegang atau memegang rahasia klien dengan sebaik-baiknya.
  6. b. Menunjukkan sikap hormat kepada klien.
  7. c. Menghargai sama terhadap bermacam-macam klien. Jadi didalam menghadapi klien pembimbing harus menghadapi klien dalam derajat yang sama.
  8. 4. Pembimbing tidak diperkenankan:
  9. a. Menggunakan tenaga pembantu yang tidak ahli atau tidak terlatih.
  10. b. Menggunakan alat-alat yang kurang dapat dipertanggung-jawabkan.
  11. c. Mengambil tindakan-tindakan yang mungkin akan menimbulkan hal-hal yang tidak baik bagi klien.
  12. d. Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien.
  13. 5. Meminta bantuan kepada ahli dalam bidang lain di luar kemampuan atau di luar keahliannya ataupun di luar keahlian stafnya yangdiperlukan dalam bimbingan konseling.
  14. 6. Pembimbing haruslah menyadari akan tanggung jawabnya yang berat memerlukan pengabdian sepenuhnya.

Teknik umum konseling

  1. Ettending
  2. Empati
  3. Repleksi
  4. Eksplarasi

Gunanya mengembangkan membagun hubungan. Ini adalah teknik IVY

  1. Attending

Posisi yang turun / dimana konselor menghampiri klien yang di dalam bahasa, bahasa lisan, bahasa tubuh tahu tatapan mata.

Berguna untuk membangun keprcayaan klien kepada konselor. Meningkatkan rasa dank lien merasa tidak dihargai. Yang mencakup dalam

  1. pasing adalah menyamakan antara koselor dank lien
  2. Tding adalah pemimpin
  3. Nasihat adalah meningkatkan rasa nyaman juga klien merasa dihargai
  4. Memberikan
  1. Empati

Adalah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien berfikir

Kita mersakan apa yang dirasakan klien.Tapi tidak merasakan ulah klien.

  1. Ampati primer adalah

Contoh:

Saya merasaka, pa yang dirasakan

Saya memahami apa yang terjadi

Tingkat primer ini sering dibuat-buat.

  1. Empati Tinngi

Konselor merasakan mendalam dan merasakan terlibat dan emosional

Konselor masuk dalam perjalanan klien dank lien termasuk dan dapat dirasakan oleh konselor.

ContohL:

Saya sangat memasuki dapat memahami dan juga

Klau ini biar-biar merasakan,(empati tinggi)

  1. Repleksi

Suatu teknik dengan dipantulkan perasaan kepada klien pemahaman kembali kata dari klien sebagai hasil dari ferbal dan non ferbal.

    1. Perasaan
    2. Pemikiran
    3. Pengalaman
  • Teknik untuk pemantulan perasaan klien sebagai hasil pengamatan dari perbal mampu non perbal. Contoh:
  • Memantulkan ide pikiran terhadap yang didatangkan klien terhadap perbal dan non perbal
  • Memantulkan pengalamn terhadap yang da dating klien terhadap perbal dan non perbal.

4.Eksplorasi

Teknik untuk menggali perasaan, pemikiran, dan pengalaman klien. Sedangkan kata buruh

  1. data
  2. Perasaan
  • Menggaliperasaan dari dalam diri kita
  • Sedih
  1. Pikiran adalah menggali ide dari dalam diri klien.

Saya tidak nyaman

Setiap masuk saya terus ngantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar