Kamis, 13 Mei 2010

KASUS HISTERIA

HISTERIA DAN BERBAGAI MACAM KASUS


Konsepsi mengenai histeria adalah salah satu dari sedikit hal yang masih sulit dipahami dalam bidang psikologi abnormal. Mulai dari masanya Hipocrates, histeria telah memiliki pengertian yang luas dan melibatkan banyak gejala. Semasa Yunani kuno, gangguan ini menjadi ciri khas wanita dan muncul akibat ada gangguan di uterus. Teori ini bertahan selama berabad-abad, meskipun demikian di abad 16 mulai diyakini bahwa sumber histeria bukan pada uterus tetapi pada otak. Sejak ini diyakini bahwa histeria tidak hanya dapat menimpa wanita namun dapat pula dialami oleh pria.

Saat ini histeria merupakan suatu reaksi neurotis dari seseorang yang berupaya mengatasi kecemasannya melalui 2 cara sbb :

1. Merupakan konversi kecemasan dalam bentuk gejala fisik.
2. Merupakan disosiasi pikiran.

Histeria konversi berhubungan dengan neuropsychological, sedangkan histerical dissociation berhubungan dengan perilaku kognitif.

a. Coversion Reaction :
Jenis neurosis ini adalah suatu bentuk kecemasan individu yang dikonversikan dalam gejala fisik. Saat gejala diekspresikan melalui sensori atau motor dari sistem syaraf pusat, maka kondisi ini disebut dengan hysterical conversion neurosis. Pada saat gejala neurotis melibatkan sistem syaraf otonomic, perilaku maladaptif yang muncul disebut dengan psychophysiological disorder.

b. Sensory Symptoms
Perilaku neurotic dapat diekspresikan melalui sensori/indra tertentu. Sebagian besar gejala dikonversikan pada perabaan kulit, penglihatan dan pendengaran. Anastesia atau mati rasa kulit adalah salah satu bentuk dari reaksi konversi yang umum. Saat kecemasan muncul secara kuat, individu akan mencoba menghindari dengan reaksi menjadi mati rasa. Akibatnya individu tersebut tidak merasa sakit. Hal ini dapat dilihat apabila mereka didekati oleh benda tajam tidak ada upaya untuk menghindarinya. Dalam satu kasus misalnya seseorang yang ditusuk jarum dijarinya, orang tersebut tidak berupaya menghindari karena mereka tidak merasa sakit.

Pada abad pertengahan histeria ini dikenal sebagai penyakit setan. Ini mungkin karena reaksi konversi yang ditunjukan. Bagian kulit menjadi tidak sensitif terhadap rasa sakit karena ada setan yang bercokol disitu. Orang yang sangat mudah tersugesti dibawah stress atau takut akan mengembangkan gejala-gejala sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Jika bukan ribuan, ratusan pria-wanita mengalami kematian saat diupayakan kembali kealam nyata pada saat menunjukan gejala neurotic dari konversi jenis ini.


Beberapa contoh dramatis adalah orang yang mengalami konversi yaitu menjadi buta selama berlangsungnya perang. Ketakutan yang amat sangat selama perang membuat prajurit tertekan dan menunjukan beberapa gejala psikologis. Dilaporkan bahwa pada saat perang dunia II sejumlah kasus konversi dimana orang mengalami kebutaan terjadi di rumah-rumah sakit Inggris. Hampir sebagian besar yang buta karena menyaksikan kekejaman yang terjadi dalam peperangan. Seorang prajurit menjadi buta setelah menyaksikan sahabat dekatnya terkena granat yang meledak secara mendadak. Pasien lain kehilangan penglihatan setelah secara sekilas melihat kakinya terputus.

Gejala-gejala konversi dapat terjadi dalam bentuk mendengar sesuatu secara berulang-ulang. Dari observasi sehar-hari terlihat bahwa banyak orang tidak mampu mendengar sesuatu karena memang mereka tidak ingin mendengarnya. Seperti anak-anak yang sedang bermain yang tidak mendengar panggilan ibunya atau siswa-siswa yang tidak dapat mendengar suara bell sekolah.

Seorang pria muda kehilangan pendengarannya menjelang terjadinya pernag dunia kedua. Ia menjadi sangat galau setiap mendengar radio yang memberitakan konflik yang cukup mengancam sehingga ia menjadi tuli sebagai upaya untuk mengatasi masalahnya. Selama perang terjadi, khususnya di London dan kota lain yang menjadi sasaran bom, kasus-kasus tuli psikogenic berkembang dan ini merupakan reaksi penolakan terhadap sesuatu yang tidak mereka sukai seperti suara ledakan, bel, sirene atau teriakan-teriakan yang memekakkan telinga.


c. Motor Symptoms
Gejala motorik dari neurosis konversi diekspresikan dalam berbagai cara. Gejala-gejala yang sedikit serius seperti gemetaran, gerakan tertentu, kram dan adanya kontraksi otot. Gejala yang lebih serius seperti – setidaknya lebih dramatis – seperti gangguan dalam berbicara, kelumpuhan anggota badan dan serangan kompulsif yang tiba-tiba. Dalam banyak kasus, gejala konversi sangat menyerupai gejala gangguan organic dan ketidakmampuan tertentu.

Kelumpuhan konversi adalah satu dari situasi yang cukup dramatis dari reaksi konversi motor. Sebetulnya dalam bahasa kita sehari-hari hal ini telah cukup dikenal. Istilah-istilah itu seperti ‘lumpuh karena takut,’ kaku mendadak,’ atau ‘terpaku,’ merupakan hal-hal yang mengindikasikan adanya konflik emosional yang dipindahkan menjadi suatu gejala fisik. Dalam beberapa kasus, kelumpuhan konversi merupakan reaksi dari kondisi stress. Seorang siswa sekolah perawat tiba-tiba merasa tangannya lumpuh pada saat membersihkan lantai ruang operasi yang dinodai oleh darah. Seorang prajurit tiba-tiba lumpuh saat mendapat tugas untuk menyerang musuh. Prajurit lainnya yang menangis karena ketakutan saat serangan tidak dapat mengatupkan mulutnya lagi atau tidak bisa berbicara. Pada saat serangan berakhir ia secara perlahan mulai dapat berbicara dan dapat mengatupkan mulutnya lagi.

d. The Problem of Diagnosis

Permasalahan diagnosis dari reaksi konversi kadang-kadang lebih membingungkan dibandingkan dengan reaksi cemas, fobia dan obsesi-kompulsi. Pada kasus reaksi konversi, gejala-gejala harus dibedakan dengan gangguan organic yang sesungguhnya, pura-pura sakit dan kondisi psikotic awal yang disertai delusi somatic. Diagnosa yang sangat sukar adalah saat membedakan antara reaksi konversi dengan gejala-gejala yang dihasilkan oleh karena adanya organ yang lemah dari sistem syaraf.

e. Lack of Concern

Orang dengan gejala konversi histerical cenderung kurang menunjukan perhatian terhadap ketidakmampuan mereka. Meskipun permasalahan tersebut cukup serius dan kadang-kadang penderita percaya bahwa gejala tersebut tidak dapat diobati sehingga mereka tidak begitu memperdulikannya. Hal itu seperti seseorang yang tidak menyadari bahwa permasalahan tersebut sesungguhnya bukan permasalahan organic/fisik. Pasien dengan permasalahan organic yang serius sering menunjukkan kepedulian mengenai sakit yang ia derita, kuatir dan berupaya menanganinya dan tidak membiarkannya begiatu saja. Sedangkan orang yang neurotic tidak menunjukkan kepedulian tersebut. Ia cenderung menerima saja haltersebut dan merasa tidak ada kemungkinan untuk mengatasinya.

f. Contrariness to Anatomy

Gejala konversi histeris sering tidak berkaitan dengan kenyataan anatomis. Misalnya, kasus mati rasa kulit menunjukkan suatu batas yang jelas area mana yang sakit dan area mana yang tidak sakit. Hal ini lebih terkait dengan distribusi sistem syaraf dibandingkan dengan distribusi anatomic.

g. Sudden Onset (Serangan Tiba-Tiba)

Ciri penting lainnya dari diagnosa dari reaksi konversi adalah serangan tersebut muncul secara tiba-tiba dan gejalanya muncul secara berulang-ulang. Kontrasnya, gejala organic tersebut bersifat tipuan dan muncul secara konsisten.

Meskipun ada pedoman diagnosa dari histeria konversi, hal masih sulit untuk diidentifikasi. Suatu studi mengenai pasien di rumah sakit jiwa baru dinyatakan menderita histeria konversi setelah 7 tahun atau lebih sejak diagnosa dilakukan. Beberapa kasus lain ditemukan bahwa gangguan organik bukanlah permasalahan fisik yang sesungguhnya. Diantara pasien yang tidak memiliki gangguan organik, 2 orang diidentifikasi menderita schizoprhenia, 1 orang obsesional neurotic dan 7 menderita depresi. Setelah melakukan studi yang sama pada sejumlah pasien yang didiagnosa sebagai neurotic konversi di rumah sakit jiwa, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat didiagnosa secara tetap. Para pasien ini dipilih secara acak dengan berbagai kondisi yang berbeda (Slater, 1961). Studi lain mengenai pasien yang didiagnosa sebagai penderita histeria konversi ditemukan hanya 13% yang benar-benar menderita histeric. Sedangkan 87% sisanya menunjukan gejala yang dapat dikelompokan dalam berbagai jenis diagnosis (Reed, 1975).


h. Theories of Conversion Neurosis

Meskipun faktanya menunjukan bahwa beberapa orang yang didiagnosa sebagai histeria konversi, hal ini bukan berarti mereka itu langsung digolongkan neurotic, sebagian besar psikolog dan psikiater sepakat bahwa reaksi konversi adalah merupakan gejala klinis sesungguhnya yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. Seperti perilaku neurotic lainnya, gejala konversi umumnya muncul sebagai upaya untuk mengatasi kecemasan. Pendekatan terori perilaku menekankan bahwa ada proses pembelajaran yang alamiah, dimana keluhan fisik sebetulnya dalam banyak kasus tidaklah begitu jelas.Hal ini tidak seperti classical conditioning, operant shaping, modeling atau bentuk lain dari social learning tetapi merupakan sesuatu keluhan fisik yang muncul secara tiba-tiba. Pengertian learning dalam konteks ini adalah merupakan suatu bentuk yang kompleks dari cognitive conditioning. Sekali keluhan fisik dirasakan, maka pola-pola maladaptif dari perilaku cenderung dipertahankan dan ini berarti pasien memperoleh manfaat tertentu akibat “penyakit” yang dideritanya. Bentuk-bentuk penguatan perilaku ini cukup bervariasi dari satu kasus ke kasus lainnya.Pendekatan psikodinamika dari histeria telah diformulasikan oleh Freud, seseorang yang mengemukakan bahwa gejala fisik merupakan simbol ekspresi dan represi dari dorongan seksual. Sebagai contoh, seseorang yang mendrita gejala motor konversi seperti kejang-kejang. Freud dan pengikutnya percaya bahwa kejang-kejang ini merepresentasikan gerakan-gerakan seksual. Bertahun-tahun kemudian konsep histeria ini dikembangkan termasuk untuk mengenal bentuk-bentuk simbolisasi lainnya. Kelumpuhan neurotic pada tangan yang menimpa wanita muda pada saat ayahnya sakit diinterpretasikan sebagai keinginan untuk mempertahankan kehidupan ayahnya.

i. Dissociation : The Separation of the Self

Histerical dissosiatif neurosis adalah suatu pola dari perilaku maladaptif yang merupakan bagian dari kepribadian yang dikenal sebagai suatu kondisi kehilangan diri dan tersebar dalam dua atau lebih sistem psikologis. Pengembangan keluhan ini adalah hasil dari proses informasi karena adanya gangguan sensori yang muncul sejak masa bayi. Kemudian melalui penggunaan bahasa dan konsep abstrak, kondisi ini merasuk kedalam sistem psikologis dengan kompleksitas yang meningkat. Dalam kondisi ini gejala tersebut menjadi sesuatu yang sulit dikenali, bagian-bagian dari sistem psikologi ini mulai berfungsi dan bekerja dengan cara sendiri. Saat keluhan muncul, lebih dari satu gejala dapat terjadi. Disosiasi dari diri merupakan penyebab dari kindisi neurotik seperti amnesia, automatic behavior dan kepribadian ganda.

j. Amnesia : A Type of Psychological Sucide

Satu dari reaksi disosiatif histerical yang umum terjadi adalah amnesia atau hilangnya ingatan (lupa).Kondisi ini menggambarkan suatu ketidakmampuan untuk mengingat kembali tentang identitas dirinya. Orang-orang yang mengalami amnesia menemukan diri mereka tersasar dijalanan dan tidak mampu mengingat siapa mereka, dimana rumahnya atau tidak tahu apakah ia sudah menikah atau belum. Saat ditemukan oleh orang lain seperti polisi, penderita amnesia tampak kebingungan. Kadang-kadang penderita ini merasa seperti orang yang keracunan, meskipun misalnya petugas tidak menemukan bukti seperti itu. Dalam beberapa kasus amnesia ini bisa terjadi hanya beberapa jam saja atau bahkan sampai dengan bertahun-tahun.

Salah satu tipe dari amnesia adalah karena adanya luka di kepala. Seseorang yang mengalami kerusakan di otak akibat kecelakaan dapat mengalami kehilangan ingatan mengenai peristiwa sebelum dan sesudah kecelakaan tersebut terjadi. Sebagian besar kasus amnesia bagaimanapun memiliki sebab-sebab psikologis. Masalah ekonomi, perkawinan, seksual dan kehidupan sosial dapat menjadi lebih sulit pada saat seseorang berupaya mencari jalan keluar terhadap konflik yang ia alami dengan cara melupakannya. Seorang pria memutuskan untuk terjun ke sungai saat kehilangan tabungannya akibat penipuan. Dalam perjalanannya menuju sungai, ia mengalami kehilangan ingatan dan tersasar dijalanan sampai ia diketemukan polisi dan diantar ke rumah sakit. Beberapa bulan kemudian ingatannya pulih kembali. Bunuh diri sesungguhnya tidak terjadi karena anugerah dan disebut dengan anugerah bunuh diri psikologis.

Seorang wanita muda yang tersasar di jalanan luar kota dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Ia mengetahui tanggal dan bahwa ia sebelumnya di Cincinnati. Ia yakin bahwa ia memiliki 2 anak dan merasa bahwa akan kembali ke mereka. Ia tidak mengetahui berapa usianya tetapi ia mengatakan tidak lebih dari 30 tahun. Di Mississippi, seorang pecandu berusia 26 tahun yang tergolek ditempat tidur rumah sakit memandang kosong pada rambut putih ibunya, yang mencoba untuk mengingatkan ketika ia masih muda dan ini sebagai upaya ibunya untuk mengembalikan ingatannya. Pecandu ini berbicara kepada ibunya “maaf, saya tidak tahu siapa kamu, tetapi saya ingin agar saya dapat mengenal kamu karena saya menyayangi lebih daripada segala sesuatu yang ada didunia ini.” Seluruh keluarga dekatnya mengitari tempat tidur, tetapi pria muda ini tetap tidak dapat mengenal segala sesuatu tentang dirinya.

k. The Fugue : Terbang Tanpa Sadar

Ini adalah bentuk amnesia dimana seseorang melarikan diri karena ada kesulitan. Fugue dapat berlangsung dalam beberapa hari sampai dengan berbulan-bulan dan korban dapat pergi ke banyak kota yang bermil-mil jauh dari rumahnya. Selama dalam keadaan fugue dapat muncul secondary personality dengan mengabaikan sama sekali basic personalitynya. Meskipun demikian selama periode fugue penderita tetap menggunakan pengalaman masa lalunya sebagai basic personality. Dalam hal ini penderita hanya mengubah namanya dan masih cukup mampu mengarahkan dirinya untuk berpakaian normal.

Bentuk perilaku yang cukup complicated dapat terjadi selama fugue. Penderita bisa jadi melakukan perjalanan yang cukup jauh, membeli tiket kereta atau pesawat, memesan kamar di hotel, mendapat pekerjaan dan hidup secara normal meskipun dalam setting yang berbeda. Seorang pria berusia 22 tahun hilang dari boat mancingnya di Florida. Oleh keluarga dan teman-temannya ia dikira telah mati, tetapi 6 tahun kemudian ia menelepon saudara prianya dan mengatakan bahwa ia bekerja sebagai seorang petugas kesehatan di sebuah rumah perawatan di New Orleans dan tiba-tiba ia mengingat kembali namanya. Meskipun demikian ia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi selama periode 6 tahun saat ia menghilang.

l. Automatic Behavior : Ketidaksadaran Berbicara & Bertindak.

Tipe disosiatif histeris reaksi neurotis dapat diilustrasikan sebagai automatic behavior. Orang yang menunjukkan perilaku ini tidak sadar bahwa ia mengatakan atau melakukan sesuatu. Mereka dapat berbicara secara otomatis dan tidak percaya pada saat mereka mendengarkannya kembali. Pada kasus lain seseorang menulis atau menggambar secara otomatis.

Kadang-kadang mereka mampu menulis secara produktif. Diantara para penulis otomatis yang terkenal adalah Flammarion dan Sardou. Pasien worth of st. louis menulis beberapa novel dengan cara seperti ini. Reverend Stainton Moses menulis sejarah. Andrew Jackson Davis menulis tentang evolusi dan Elsa Barker menghasilkan Letters from a Living Dead Man.

Menulis otomatis dalam berbagai kondisi dan menunjukan suatu kekayaan ekspresi. Seringkali kata-kata awal dari tulisan mereka tampak aneh dan tidak bermakna. Secara bertahap kata-kata tersebut membentuk prase, kemudian kalimat, dan - jika ada kecenderungan kuat kearah perilaku seperti ini – penderita akan menjadi sangat terampil untuk menulis dalam aliena yang lebih panjang. Dalam beberapa kasus isi tulisannya menggambarkan konflik-konflik personal yang mereka alami.

Multiple Personality

Ini adalah suatu langkah psikologis yang mudah dari menulis otomatis. Dengan sesuatu yang terpisah, pada kondisi kepribadian ganda, hal ini merupakan segmen dissociated dari kondisi kepribadian.

Kekuatan dari dalam antara aspek yang berbeda yang ada didalam diri menjadi subyek dari sejumlah keinginan. Robert Louis Stevenson menggunakan kepribadian ganda sebagai topik dari cerita klasiknya yaitu “Dr. Jekyll & Mr. Hyde.” Tema ini juga yang diangkat dalam buku Sybil dan The Three Faces of Eye.

Kepribadian ganda mirip dengan situasi diman seseorang berjalan dan berbicara saat mereka tertidur. Mereka ini mudah untuk dihipnotis dan cenderung menunjukan tindakan yang dissociated.

Kepribadian ganda ini pertama kali dihubungkan dengan amnesia. Disamping amnesia reaksi disosiatif merupakan suatu hal yang sering muncul.


Apa Penyebab Dissosiatif ?

Beberapa bentuk dari neurosis disosiatif disebabkan oleh konflik kebutuhan dan keinginan. Pemisahan diri adalah puncak dari kegagalan yang berulang saat seseorang berupaya menyesuaikan dan mengintegrasikan kepribadiannya. Bagaimanapun, suatu ide dan emosi dapat memisahkan diri dari kepribadian utama dan mengarah kepada sesuatu keterpisahan yang semu dan menjadi suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan.

Aspek perilaku dari disosiasi mungkin sedikit lebih penting dibandingkan dengan komponen kognitif. Beberapa jenis pembelajaran dapat digunakan dibandingkan dengan hal-hal yang bersifat biologis/fisik. Terutama berkaitan dengan hal-hal yang terjadi karena simbolisasi. Disosiatif neurosis biasanya juga menunjukan hal-hal yang didramatisasi yang berdampak kuat terhadap sistem-sistem motivasi konflik.



Gangguan jiwa hysteria

Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah hysteria. Pada permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.

Seperti gangguan jiwa lainnya hysteria juga terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan, dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran ia tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria. Gejala hysteria yang merupakan gejala fisik adalah :

1.Lumpuh hysteria

Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan batin yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini secara tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-kesukaran yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.

Contoh :

Di waktu perang, seorang anggota militer tiba-tiba mengalami lumpuh pada jari telunjuknya (tidak bis digerakkan) diwaktu ia berhadapan dengan musuh. Pada waktu dioperasi ternyata tidak terdapat apa-apa pada jarinya tersebut. Dari penelitian selanjutnya terbukti bahwa kelumpuhan telunjuk itu adalah akibat dari perasan bimbang waktu ia akan menembak musuhnya. Ia bimbang antara menembak (matinya musuh) dengan tak ingin menembaknya. Akhirnya kelumpuhan jarinya itu menolongnya dalam mengatasi problemnya.

2.Cramp hysteria

Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam, pegawai kantor telephone. Penyakit ini terjadi karena kegelisahan dan kecemasan yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan itu.

3.Kejang hysteria

Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari selama beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.

Diantara tanda-tanda kejang hysteria adalah dalam pandangan matanya terlihat kebingungan. Setelah kejadian itu biasanya penderita kebingungan, tidak mau berbicara atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Biasanya serangan ini terjadi karena serangan emosi yang sangat menekan, seperti rasa tersinggung, tertekan perasaan, penyesalan, sedih dan sebagainya. Orang yang terserang biasanya memegang atau menarik apa yang dapat ia capai. Sebaiknya orang yang diserang kejang hysteria itu ditinggalkan saja sebagaiamana adanya.

Contoh :

Seorang calon mahasiswi berusia 20 tahun sedang menjalakan masa prabakti. Ketika apel tengah hari dengan kawan-kawannya tiba-tiba ia jatuh pingsan. Teman-teman bingung dan berusaha menolongnya, tetapi tak berhasil. Setelah akhirnya dia sadar, si gadis memandang sekelilingnya dengan mata kebingungan, dan ia minta gado-gado. Kawan-kawannya semakin bingung. Setelah penelitian, terbukti bahwa si gadis dengan ibu tirinya yang sangat membatasi kebebasan dan belanjanya. Waktu masa prabakti ia merasa sangat sedih, karena memerlukan uang jajan lebih banyak, tetapi takut memintanya pada orang tuanya. Ketika ia merasa lapar ia teringat akan kesusahan sehari-hari yang selalu dialaminya di rumah dan terlihatlah gejala-gejala itu.

Banyak ditemukan contoh-contoh seperti itu yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Orang tiba-tiba pingsan, tegang dan kaku badannya, yang disangkanya sakit ayan,sawan atau kena guna-guna. Padahal gejala ini adalah akibat dari rasa tertekan dan kegelisahan yang terlalu hebat.

4.Mutism (hilang daya bicara)

Mutism itu ada dua macam, pertama tak sanggup berbicara dengan keras dan kedua tak mampu berbicara sama sekali.

Hilangnya kemampuan untuk berbicara itu bukan disebabkan oleh kerusakan pada alat-alat percakapan seperti lidah, kerongkongan, pernapasan dan sebagainya. Alat-alat itu masih dapat melakukan fungsinya, tetapi orang tidak dapat berbicara. Biasanya gejala ini terjadi akibat tekanan perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal dan sebagainya. Demikian besarnya pertentangan batin sehingga menyebabkan lidah menjadi lumpuh.

5.Amnesia (hilang ingatan)

Hilang ingatan atau lupa pada kejadian-kejadian tertentu dalam hidup sangat erat hubungannya dengan emosi. Ia lupa akan sesuatu, kejadian tertentu, lupa pada orang yang dikenalnya bahkan lupa pada dirinya sendiri, namanya, rumahnya, pekerjaannya, dan sebagainya.

6. Kepribadian kembar (double personality)

Kepribadian kembar adalah salah satu gejala hysteria, yang disebabkan oleh kegelisahan yangamat sangat, dan dijadaikan cara untuk menghukum dirinya atau melepaskan diri dari ketegangan batin, kecemasan, atau konflik yang dirasakannya. Dalam hal ini penderita secara tidak sadar mengurung kepribadiannya yang pertama, sampai terpisah sama sekali dengan alam kenyataan. Disamping menghukum diri, hal ini digunakan sebagai penarik perhatian orang padanya.

Dalam kepribadian kembar, tindakan-tindakan yang negatif terlihat jelas sekali dimana penderitanya tidak mungkin bekerja sama dengan orang –orang yang sebelum sakit sering berhubungan dengannya. Penderita mendapat dua keuntungan yang jelas tanpa disadarinya yaitu pertama penderita menjauhkan sama sekali dari kesadarannya. Semua aspek kehidupan yang mencakup perasaan, tindakan, pengalaman,-pengalaman dan keseluruhan kepribadian yang lama, terpisah dari kesadarannya. Dalam hal kedua, salah satu kepribadian ditekan dengan jalan melupakan segala pengalaman-pengalaman yang dilaluinya dan menghapusnya dari ingatan. Hal ini dilakukan oleh kepribadian yang kedua.

7.Mengelana secara tidak sadar (fugue)

Salah satu gejala hysteria lain ialah, orang pergi mengelana berjalan tanpa tujuan, tidak tahu mengapa ia pergi dan kemana ia pergi.

8.Jalan-jalan sedang tidur (somnabulism)

Orang yang diserang gejala ini di kuasai oleh sejumlah pikiran dan kenangan-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Meskipun ia sedang tidur, tapi masih dapat mengenal dan membedakan mana pintu yang tertutup dan mana pintu yang terbuka, dan mudah disuruh kembali ke tempat tidurnya. Waktu bangun pagi harinya, ia tidak tahu apa yan terjadi pada dirinya waktu tidur itu.

Contoh :

Seorang anak berumur 6 tahun, tiap-tiap malan sedang tidur selalu berjalan-jalan, kadang-kadang naik ke jendela, membuka pintu dan sebagainya. Setelah dperiksa terbukti bahwa si anak mempunyai watak yang keras, pendiam, dan suka mengganggu dengan suatu cara yangmenyebabkan orang tidak menyangka bahwa ia yang bersalah. Orang tua anak ini, mempunyai banyak anak, semuanya masih kecil-kecil. Dalam mendidik anak-anaknya mereka sering menggunakan kekerasan, sering memukul kadang-kadang sampai berbekas pada badan anak-anaknya, dan yang paling sering dipukul adalah anaknya yang menderita penyakit itu. Rupanya si anak yang ingin lari dari orang tua yang sangat kejam itu, akan tetapi ia tidak berani, karena tidak tahu kemana ia akan pergi. Timbul pertentangan dalam batinnya antara ingin menghindari kekerasan orang tua, dengan takut berpisah dari mereka. Akhirnya sedang tidur ia masih dikuasai oleh pikiran-pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa, kecemasa, tekanan perasaan,. Ketakutan dan sebagainya.

Ada pula kasus yang lain yaitu:

1. tentang kesurupan
Gejala kemasukan setan kerap terjadi ketika seseorang, berada pada tempat dan waktu yang salah. Biasanya seseorang yang kemasukan setan tersebut pikirannya dalam keadaan kosong , kondisi tubuhnya sedang lelah serta iman yang kurang kuat. Keadaan ini akan

2. kasus dari flu babi.

3. Histeria Massa


Mass hysteria, histeria massa, histeria kolektif merupakan fenomena sosiopsikologi yang terjadi dalam kelompok yang menyebabkan tiap anggota dalam kelompok mempunyai gejala histeris yang sama, satu dengan yang lain. Secara teknis, histeria massa disertai gejala fisik, seperti sakit kepala, merasa muak (marah), pusing, atau gejala kerasukan.

Fenomena histeria massa agak sulit dijelaskan, karena dianggap kontroversial. Kejadian ini sering terjadi pada kelompok kecil seperti sekolah, pabrik, serta rumah sakit. Ada dua jenis histeria massa, anxiety hysteria dan motor hysteria.

Anxiety hysteria terjadi dalam durasi yang singkat. Misalnya, ada satu orang yang percaya bahwa ia mencium bau aneh, maka orang yang lain yang berada dalam ruangan yang sama cenderung percaya bahwa mereka mencium bau yang sama.

Motor hysteria

memiliki karakteristik seperti yang terlihat pada orang kerasukan. Jenis ini butuh waktu yang lebih lama untuk termanifestasi pada orang lain, serta membutuhkan waktu yang lama pula agar gejalanya hilang.
Histeria massa telah didokumentasikan dari zaman dulu, yang diartikan sebagai fenomena supernatural.

Contah histeria massa antara lain :
Dancing mania terjadi di Eropa antara abad 14 dan 18. Orang-orang menari dengan tidak terkontrol, seperti dirasuki iblis.

Tanganyika laughter epidemic tahun 1962. Terjadi di Tanzania, orang-orang tertawa tanpa henti. Kejadian ini terjadi di salah satu sekolah yang kemudian menyebar ke tempat lain.

Kerasukan satu sekolah. Berawal dari satu orang yang kerasukan, tiba-tiba yang lain juga merasa kerasukan, libur deh.

Flu Babi…karena baru bepergian dari luar negeri, maka pikirannya menganggap bahwa ia terkena flu babi. Alhasil, sakit deh. (tetapi harus hati2 juga sih, siapa tau emang bener kena.)

Histeria adalah nama yang diberikan untuk berbagai macam jenis kondisi syaraf yang mana pengidapnya mengalami gangguan emosi dalam berbagai bentuk. Mereka bisa mengalami ketakutan yang tak diketahui alasannya atau fobia, hilangnya pengendalian diri, depresi, perampasan diri, dll. Menurut sejarah, penderita histeria disebut orang yang berhalusinasi atau kena sihir. Tetapi dengan kemajuan teknologi maka histeria secara bertahap bisa diterima sebagai sebuah kondisi medis.

Gejala dan penyebab

Histeria biasanya di idap oleh orang remaja atau awal dewasa, dan lebih umum menyerang wanita. Gejala-gejala umum yang bisa dipredikasi adalah:

  • Nafas berat
  • Otot tegang
  • Pembengkakan pembuluh darah di daerah leher
  • Tenggorokan seperti ada hambatan
  • Perubahan antara tertawa dan menangis

Pada serangan yang lebih parah, pengidap akan menangis secara liar, tak bisa mengendalikan diri dan tertekan. Karena serangan sering terjadi tiba-tiba maka sulit untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. Meskipun sampai saat ini dokter tidak tahu pasti mengapa dan bagaimana histeria itu, tetapi mereka pada umumnya menerima beberapa penyebab seperti tekanan dan ketegangan mental atau fisik yang terus menerus, terlalu lama mengidap penyakit atau trauma yang bisa membawa kondisi histeris pada pengidap. Gangguan emosional yang tidak stabil sering menyebabkan histeria pada anak remaja.

Pengobatan alami

  • Makan buah-buahan selama beberapa hari seperti apel, anggur, jeruk, nanas, pepaya, jeruk besar, dll.
  • Minum susu selama sebulan untuk memberi nutrisi pada syaraf dan memperkuat syaraf.
  • Hindari merokok, alkohol, kopi, teh, gula dan tepung rafinasi.
  • Makan 1 sm madu setiap hari.



Referensi:


-Read more about stres by goblogin.com

-Gangguan Jiwa Hysteria

Prof. Dr. Zakiah Daradjat

-Spoiler for Histeria Massa Di Nikaragua:

2 komentar:

  1. jazakillah, ukhti. Bermanfaat baget, buat bahan Take Home UAS ni ... Doain ya dapat menaikan IP semester ini. SEMANGAT !!!!

    BalasHapus
  2. Makasi ya atas komentarnya..........
    ya moga bermamfaat bagi kita semua...Amiiin....

    BalasHapus